TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D
CERITA SEKS SETUBUHI PACAR BAHENOL ADIKKU, Hasrat-Bispak67 Katakan saja saya Andi.., saat ini saya telah 25 tahun serta bekerja di satu diantara perusahaan swasta di Jakarta. Saya telah punya orang doi yang elok dan baik. Sebutlah saja Rini, Ia yaitu satu diantara rekan sekelasku waktu saya SMU, seusai lulus SMU, 3 tahun kami tak bersua sampai selanjutnya saya memperoleh momor HP-nya dari satu diantara temannya yang bertepatan saya bersua dengannya di Mall.'
Kali pertama berjumpa, dia lekas tunjukkan sikap yang berkawan dan cepat dekat (meskipun sebenarnya waktu SMU memberi salam juga tidak), saya terhitung tipikal yang pendiam, begitupun ia. Lumrah saja jika SMU dahulu kami cuman bertegur sapa dengan semata-mata mengangkut alis. Tetapi saat bersua dengannya kembali sesudah saya sempat bicara dengannya lewat HP, membubarkan bayang-bayangku akan dirinya sendiri sewaktu masih SMU. Ia bertambah elok serta banyak berbicara alias bawel.
Singkat kata saya beranikan diri untuk mengatakan perasaan cintaku serta rupanya diterima.., serta saya bisa mencumbunya waktu pertalian kami telah jalan empat minggu! Hubunganku dengan keluarganya juga baik baik saja, ayah serta ibunya demikian membahagiakan tetapi tak ingin di katakan gaul. Doiku punyai seseorang kakak wanita yang udah berumur 27 tahun namanya Rita (nama rahasia) serta Riri (nama kedok) adik wanitanya berusia 18 tahun. Kakaknya bekerja jadi pramuniaga di salah satunya supermarket di Jakarta, belum menikah tetapi telah miliki pujaan hati dan adiknya masih kelas tiga SMU.
Saya sangatlah menyukai kekasihku dan mengaguminya tapi harus saya mengakui kalau kakak dan adik dari pujaan hatiku ini punyai nilai lebih pada sisi fisik diperbandingkan pujaan hatiku. Dalam kamus menjalin cintaku tidak ada malam minggu lantaran kapan pun saya rindu saya dapat ke tempat tinggalnya. Sampai satu waktu pada malam sabtu di saat saya tuntas ngapel dirumahnya, saya tak dapat pulang lantaran sepeda motor punyaku hanya satu tali gasnya putus waktu pengin dipinjamkan oleh ayah kekasihku.
CERITA SEKS SETUBUHI PACAR BAHENOL ADIKKU
Sebab udah jam 11 malam, mustahil ada bengkel motor yang membuka sedang saya cuman dapat menaiki saja tidak dapat service, selanjutnya saya bermalam dan tidur di area tamu. Saat sebelum tidur saya sempat dimanjakan oleh pujaan hatiku Rini, kami sempat bercumbu cukuplah lama, sebab menganggap semua tertidur pulas (saat itu jam 24.00), saya mencium semua mukanya sampai kulumat habis bibirnya.
Saya yakni orang pertama kali yang bisa mencium dan menyentuhnya, sampai saya bisa merasai jika ia tidak bisa mengendalikan dianya sewaktu saya cium ataupun saya sentuh. Rini langsung menjambak rambutku serta mendesah rada keras di saat tanganku meremas payudaranya. Saya lebih berani buka seluruhnya busananya juga lepaskan bra-nya sampai saya bisa mengisap ke-2 puting susunya. Sampai sewaktu saya turunkan celana tidurnya serta ia diam saja saya lebih berani serta menjadi-jadi.
Tetapi ternyata ia pada akhirnya menahan tingkah lakuku lebih jauh saat CD nya telah kulepas dan saya tengah sentuh vaginanya dia terus tersentak serta berujar kalau ini belum waktunya. Aku juga mengetahui serta beres-beres kembali bajuku begitupun ia. Tapi sewaktu saya tersadar dari tidur saya rada terkejut karena ada seorang yang tidur tepat di bawah sofa tempat saya tidur. Sebab lampu dimatikan saya tidak terang mengenal siapakah yang tidur itu. Lantaran masih ngantuk saya tak perduli siapa yang tidur itu.
Sampai sewaktu saya tertidur serta kembali terbangun, tanganku tak berniat jatuh ke bawah serta sentuh gundukan payudara yang pasti bukan mempunyai Rini doiku. Aku juga pada akhirnya tahu kalau yang tidur itu yakni Riri adik Rini. Fantasiku melayang-layang buat coba rasakan sekurang-kurangnya bisa sentuh badan seksi ABG. Riri punya tinggi tubuh 175 cm, dengan lekuk badan dan ukuran payudara yang menurutku sangatlah prima.
Tapi tekad itu sempat saya batalkan ingat ia yakni adik dari doiku yang paling saya kasihi. Tapi nyatanya setan yang membisikiku semakin makin kuat dari imanku.
TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D
Saya tidak mengetahui kenapa ia hingga dapat tidur di tempat tamu dan di bawah sofaku juga. Saya berpikir kemungkinan kebanyakan ia betul-betul tidur di sini kalaupun lagi tidak akan tidur di kamarnya. Lantaran Rini pernah narasi jika ia lagi tak mau tidur di kamarnya ia dapat tidur dimanapun, dan kerapkali tidur di kamar kakaknya atau adiknya, begitu pula kakak serta adiknya kerap tidur dimanapun.
Kembali pada masalah "arus bawah" yang tidak dapat titik temu kembali karena rupanya sang Riri tidak gunakan bra. Riri memakai daster dengan tali di ke-2 pundaknya. Saya turunkan tanganku perlahan-lahan agar tak menghidupkan ia. Di atas pakaian dasternya saya remas payudaranya, saya pelintir puting susunya, lalu saya akal-akalan tidur sebab ia bergerak.
Rupanya ia cuman berpindah sikap tidur kesempatan ini kakinya cukup naik ke atas sampai bawahan dari dasternya turun sampai ke pangkal paha. Perhatianku teralihkan kebawah, gundukan bukit kecil di depan mataku itu sungguh-sungguh membakar nafsuku sementara tangan kiriku coba lepaskan satu diantara tali dasternya sementara tangan kananku menyeka-usap sisi atas celana dalamnya yang telah dilihat semua.
Tali daster sisi kanan sukses saya terlepas, serta selanjutnya aku juga sukses geser sisi tengah celana dalamnya sampai terpajang vagina yang rada gelap sebab lampu masih mati. Tangan kiriku menyelusup dari sisi atas dasternya sampai saya bisa memainkan puting susunya dengan bebas, setan yang mana telah merasuki saya sampai jemari tengahku saya masukan ke vagina Riri.
Riri terjaga, saya tersentak terkejut. Ia pula nampak terkejut, tetapi saya coba kuasai situasi, saya bersandiwara ajukan pertanyaan padanya..
"Ri, kamu kok tidur di sini?, Bang Andi pengen bangunin kamu suruh berpindah ke kamar kamu eh malahan kamu bangun terlebih dulu jadi terkejut Bang Andi", saya coba meyakinkannya.
Dengan dada berdetak cepat saya coba menunggu apa yang hendak dikatakan olehnya.
"Di kamar Riri panas Bang, kipas anginnya hancur, dikamar kakak nggak ada kipas anginnya habis Kak Rita ama Kak Rini kan alergi dingin, ya sudah Riri tidur di sini, kacaukan Bang andi ya?" Riri balik bertanya padaku.
"Ah tidak, ya sudah tidur saja kembali" jawabku.
Meskipun sebenarnya dalam hatiku saya berucap, "Kamu akan ‘mengganggu' siapa sajakah lelaki yang menyaksikan kamu tidur semacam itu".
Saya memerintah Riri tidur di atas sofa dan supaya saya yang di bawah, serta ia lantas menurut. Saya sedikit tenang serta mengharapkan ia tidak memahami apa yang anyar saya kerjakan padanya dan saya mengharapkan hari cepat pagi, supaya pikiranku tak terusik oleh Riri.
Di saat itu jam membuktikan jam 02.30 pagi dan waktu saya akan tidur mendadak saya terperanjat oleh pertanyaan Riri yang sembari berbisik kepadaku, "Bang Andi barusan megang (maaf) memek Riri ya?".
"Ah.. Ng.. Ng.. Nggak kok" jawabku grogi.
"Yang betul Bang Andi, masalahnya barusan sesuai bangun Riri merasa ada yang sedap di (lagi maaf) memek Riri pula lumayan sakit, jelas sesudah digenggam Bang Andi" Tanyanya kembali.
"Kamu kok ngawur Ri, telah tidur sana" saya coba kuasai diri.
"Bang Andi, Riri tidak omong dech sama siapa saja tetapi Riri pingin lihat serta pegang (maaf) kontolnya Bang Andi, agar impas" Canda Riri.
Saya terkejut dan tidak paham harus bagaimana tetapi yang benar kontan saja "burungku" berdiri dengan tegaknya seperti dengar ada yang panggilnya. Riri terus berbicara serta menceritakan kalau tiga kawan akrabnya di sekolah segalanya pernah saksikan dan pegang "burung" pujaan hatinya, dan Riri tak punyai doi. Selesai Riri sedikit memaksakan sehabis saya sempat menampiknya, pada akhirnya saya mengeluarkan "saudara kembarku" dihadapan adik doiku! Kami bercakap sekalian bisik-bisik lantaran takut ada yang terjaga, Riri dengan takjub melihat dan memegang "Sang Otong", Riri mengatakannya.
"Otongnya besar sekali Bang", bisik Riri.
CERITA SEKS SETUBUHI PACAR BAHENOL ADIKKU
Saya tersanjung dengan perkataannya, Riri kembali menanyakan, "segede ini emangnya dapat masuk ke memek Riri".
Saya tersenyum dengan pengucapan itu serta saya menjawab taktis sembari mengendalikan pusing sebab sang otong itu lanjut di usap-usap oleh Riri.
"Coba saja diukur di luar, niat Bang Andi coba ditempelin di memek Riri lebih kurang masuk nggak?", pintaku sekalian berbisik, rupanya ia memberi respon lalu ia buka CD-nya serta meminta saya janji cuma melekatkannya.
Waktu saya lekatkan burungku ke vaginanya saya terus seka kepala burungku tepat di klitorisnya sampai di mendesis nikmat. Saya beranikan diri untuk lepaskan tali dasternya dan menjilat-jilati puting susunya, pada waktu itu saya tak memohon ijin kembali ke Riri tapi kelihatannya ia menikmatinya sampai tiada saya pahami burungku kutancapkan sekuatnya ke Vagina Riri sampai Riri nyaris berteriak akan tetapi saya coba tutup mulutnya.
Riri kesakitan, aku juga sempat kebingungan serta takut, tapi sebab berlangsung saya harus lakukan seluruhnya, sekalian saya tutup mulutnya sebab dia masih mau berteriak, saya goyangkan pinggulku ke depan dan belakang berulang-ulang (statusku 1/2 berdiri di atas sofa dan Riri tidur di atas sofa).
Selesai meyakini Riri tak merasai sakit kembali saya terlepas tanganku dari mulutnya dan saya goyangkan sekerasnya pinggangku sampai napasku dan Riri terengah serta.. Pada akhirnya tanpa bisa diatur spermaku tersemburkan dalam vagina Riri. Waktu saya cabut "punyaku" kelihatan kalau "sang otong" sudah berlumuran darah, darah perawan Riri.
Tidak lama saya sesudah itu Riri berbisik,
"Sedap Bang Andi".
TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D
Akan tetapi aku lekas suruh dia memakai pakaian sebab takut ada yang menyaksikan. Saya dan Riri mufakat untuk rahasiakan ini, sebab kami sama menyukai seorang yang sudah kami cederai hatinya kalau hingga sampai dia tahu sesuatu yang sudah kami melakukannya. Orang itu yakni Rini pacarku.
Butuh pembaca kenali kenyataannya Sekarang saya sungguh-sungguh kasmaran pada Riri, tapi saya tidak pengin memengkalkan Rini. Serta saya pernah mengutarakan ini pada Riri, tapi dia omong kalau ia tak menghendaki cintaku, meskipun ia udah memberikan kehormatanya kepadaku, ia berbicara kalau kebahagiaan kakaknya lebih mempunyai arti untuknya.
Tapi lebih lama saya tidak dapat menipu diri kalau saya tidak mempunyai rasa cinta ke Rini. Tiap-tiap ada peluang di tempat tinggalnya entahlah itu dengan argumen tunggu Rini dan lain perihal, saya dan Riri selalu menyisihkan diri untuk bercumbu atau juga bercinta sekaligus. Serta itu selalu jadi rahasia kami sampai sekarang.