TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D
CERITA SEKS KENANGAN INDAH RARA BOHAY, Hasrat-Bispak67 Satu Kamis di Awal mula 1988, saya tiba dengan pesawat Garuda di lapangan terbang Ngurah Rai, Bali waktu 21:30. Sesudah tuntas soal di airport, saya keluar dan bersua pengemudi mitra kerjaku di Bali.
Waktu itu kantor tempat saya bekerja sedang ada project di sebagian provinsi di Indonesia salah satunya Bali. Saya bekerja untuk mengamati semuanya tugas hingga kerapkali terbang ke sana kesini serta kerapkali yang kusinggahi merupakan Bali, rerata 2 kalisebulan saya singgahi Bali waktu 2-3 malam.
"Selamat malam Pak Virano, ini kunci mobilnya.." ia memberikan kunci mobil punya majikannya padaku. Memang mitra kerjaku ini selalu siapkan mobilnya buat aku gunakan sepanjang saya ada dalam Bali.
"Bapak ingin ke mana seusai ini..?" tanyaku.
"Langsung ke S.., jam 11 Pak Bijak akan tiba ke sana" ucapnya.
S ialah nama sebuah tim di Kuta yang cukup tenar banyak dikunjungi oleh beberapa orang lokal, jarang-jarang ada orang bule disitu. Memang Berbudi mitra kerjaku ini memiliki beberapa klub di wilayah Kuta, tetapi kantornya sendiri berada di S.
"Kalaupun begitu Bapak turut saya saja ke hotel, saya mandi sekejap lalu kita sama-sama ke S", ajakku.
"Bisa Pak, kelak saya nantikan di hotel", tangkisnya.
Sesampainya di Pertamina Cottage yang tak jauh dari airport, saya check-in dan lekas mandi lalu pergi ke S. Pada pukul 10:45 saya hingga disitu. S masih sepi. Receptionist yang udah mengenalku berucap..
"Pak Bijak baru saja telpon, ia hadir kurang lebih jam 11:30, Bapak dipersilahkan tunggu dalam. Bila pengin minum, pesan saja Pak, silahkan saya antara ke"
"Pengin duduk di mana Pak?" tanyanya kembali sesampainya saya di.
CERITA SEKS KENANGAN INDAH RARA BOHAY
Keadaan lumayan remang namun tetap dapat menyaksikan terang dari ujung ke ujung, musik lantas udah kedengar lumayan keras. Saya menunjuk duduk di bar. Ada sekitaran 7 bangku bar disekelilingnya, saya putuskan yang sudut kiri, di sebelahku ada orang laki laki duduk sembari nikmati satu gelas bir. Saya pesan Cointreau On The Rock ganda.
Kuperhatikan ada seseorang gadis duduk di ujung bar sisi kanan, sendirian, mengenakan pakaian cukup sexy, celana pendek ketat bahan kaos punya motif garis merah putih dengan jalur membujur dan atasan serupa pakaian senam pendek hanya bawah buah dadanya hingga mempertunjukkan perutnya yang putih mulus, tiada lengan, ketat melekat di badannya berbahan serta pola yang serupa. Rambut terurai panjang sepunggung dan dada yang terlihat padat mencolok menggiurkan, kaki putih panjang memakai sepatu boot hak tinggi. Kuperkirakan barangkali tingginya kira-kira 167 cm serta berat lebih kurang 50 Kg, langsing serta sangatlah elok.
Nampak ia sedang nikmati satu gelas Stawberry Margarita. Sehabis sekejap, saya saksikan gelasnya nyaris kosong. Saya ucapkan di bartender biar dibuatkan satu Strawberry Margarita sama yang diminum gadis itu. Seusai tuntas, saya pegang dengan tangan kananku, sementara itu tangan kiriku menggenggam gelas minumanku. Lantas saya hampiri ia.
"Hai.. Kita minum duanya sama ya, namaku Virano" kataku di hadapannya sekalian saya sajikan gelas yang ada di dalam tangan kananku. Dengan tersenyum ia mengambil gelas Margarita itu dari tanganku.
"Wah.. Sukses" kataku dalam hati.
Tapi tetap dengan tersenyum juga gadis itu memiringkan gelas itu hingga sampai seluruhnya tumpah ke lantai, saya terkaget menyaksikannya serta rasanya muka ini panas membara barangkali karena berang atau malu saya tidak paham. Tetapi dengan rileksnya ia berucap:
"Terima kasih, minumannya sedap sekali serta telah habis.." bicaranya amat sinis sekali.
Saya balik ke tempat dudukku dengan mengendalikan rasa malu. Tidak lama, orang waitress membisikiku..
TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D
"Bila Bapak telah tuntas sama dia, bapak ditunggu-tunggu Pak Bijak di kantornya", nyatanya waitress ini ketahui insiden baru saja.
Saya habiskan minuman dan jalan ke lantai 2 tempat Berbudi berkantor.
"Vir, sorry ya, lama tunggu gua, ingin minum apa, gua pesan ke bawah ya" kata Berbudi.
"Tak usah, gua anyar minum dua gelas ganda di bawah barusan" jawabku.
Lalu kami repot mengulas penerapan project dengan satu diantaranya BUMN besar yang cabangnya berada di Denpasar di mana penerapan buat Bali dan NTT saya berikan di Bijak dengan sisi senilai 15% dari keseluruhan project sampai ia dapat beli 2 mercy Bulldog E300 terkini waktu itu. Berbudi begitu diuntungkan karena semua setting baik harga atau yang lain udah saya lakukan di kantor pusat. Bijak tinggal menyiapkan perusahaannya buat difungsikan serta pengurusan administrasi paper work, oleh maka itu bila saya hadir ke Bali, saya terus dinomor kumpulkan oleh ia.
Telephone dari sisi mejanya berdering, lalu diangkat oleh Berbudi.
"OK, naik saja, saya kembali sama bossku dari Jakarta" tukasnya di pesawat telpon.
Tidak lama pintu yang berada di belakang tempat dudukku terbuka. Saya tidak melihat, tiba-tiba kedengar nada..
"Ooh.. Kelak saja dah, saya di bawah dahulu.." kedengar nada orang gadis dengan suara terperanjat.
"Ee.. Rara, masuk tidak lama, ini perkenalkan bossku anyar ada dari Jakarta" panggil Bijaksana.
"E.. E.., tidak usahlah, kelak kembali saja, minumanku belum habis di bawah.." suara sangsi lagi terdengar.
"Ayolah.. Sekejap saja, kelak saya panggil waiter suruh membawa minuman kamu, atau membikin barusan" paksakan Berbudi.
Saya tidak melihat, hatiku telah menuturkan jika ia ialah gadis yang tinggi hati barusan serta saya mesti pasang trick. Dengan terpaksa sekali dan perlahan-lahan ia hampiri meja Bijaksana.
"Rara, Virano bossku dari Jakarta, Virano, Rara, dari Jakarta pun, tetapi kerap ada di Bali" Bijak perkenalkan kami.
Perlahan-lahan gadis itu menjulurkan tangannya padaku dengan cakepg ditekuk habis tiada senyuman. Saya memandang matanya dengan tajam, kuarahkan mataku dari ujung kepala hingga ujung kakinya, kutelanjangi ia dengan mataku lalu kembali kunaikkan mataku dan kutatap matanya dengan tajam. Nampak dari cahaya matanya seolah ia pada sebuah jebakan ketakutan sendiri. Tanganku masih ada dalam paha, tidak kujulurkan buat menyongsong ajakan jabat tangan Rara, lalu saya melihatkan penglihatanku di Berbudi sekalian berucap..
"Jadi esok lu jemput gua ke hotel atau bisa lebih dekat jika gua ke kantor lu saja jam 10-an, gua telah telephone mereka buat perjumpaan esok jam 11 di kantornya".
Bijak pada kondisi terbengong bengong melihatku tiada nada, penglihatannya dipindahkan ke Rara seperti ajukan pertanyaan suatu yang begitu menakutkan. Sekejap Rara lari keluar kantor Berbudi.
"Heh, ada apakah ini.., gak santun lu sama cewek" sergah Berbudi.
Saya beritahukan peristiwa di bar barusan, serta Berbudi memberikan komentar..
"Rasain, kesempatan ini mengenai batunya ia, pastinya ia malu sama gua.. Ia kembali ngejar gua nih, gua tidak ingin. Waktu inilah betul-betul berlaga jual mahal sama semua cowok di sini. Ia seorang bentuk dan peragawati Jakarta yang baru pengen tampak di atas" Berbudi menceritakan.
Pada akhirnya sehabis usai pekerjaanku dengan Bijak, saya kembali turun ke bawah seusai ambil kunci 626 di mejanya. Lantas saya kembali pada bar dan membeli gelas ke-3 , terlihat Rara masih duduk di ujung sembari memutar duduknya demikian memandang saya duduk di sana. Saya kembali pesan satu Margarita dan saya hampiri ia.
"Rara, untuk gelas ke-2 ini, bila kamu pengin siram ke lantai, agar saya yang siram untuk kamu, tetapi jika kamu pengen minum, silahkan kita berteman mulai saat ini serta maafkan saya" saya berujar.
CERITA SEKS KENANGAN INDAH RARA BOHAY
Ia lihat mataku, kuberikan senyum lebar dan manis sekalian mengusung bahuku untuk dirinya. Perlahan-lahan namun pastinya, ia tersenyum dan ambil gelas dari tanganku dan disentuhkan di gelasku buat toast. Kami minum bersama sama. Saya mendekati telinganya lalu berbisik..
"Maafkan saya ya barusan dalam.."
"Maafkan saya , tetapi kamu jahat membuat malu saya did epan Bijaksana" protesnya.
"Kamu pun membikin malu saya di muka beberapa karyawan Bijak, hayoo.. Kritis mana"
Ia mencubit lenganku. Kutaruh tanganku di pundaknya. Dengan sedikit pergerakan menarik, kepalanya merapat, serta saya kecup pipinya kiri kanan.
"Dibanding sama malu, lebih bagus kita keluar dari sini, antara saya makan, masalahnya saya alergi. Kalaupun malu, perut langsung keroncongan.." gurauku.
"Huuh, pakai argumen saja, katakan saja pengin bawa saya keluar sini" jawabannya merayu.
Kami duduk di restaurant di muka S, di lantai 2 yang menghadap ke jalanan sembari mengobrol ngalor ngidul. Tuntas makan, dua gelas Cointreau ganda serta tiga gelas Margarita kami tenggak kembali hingga sampai kusaksikan jam udah memberikan waktu 1:30 pagi.
Rara, asal Jawa tengah, besar di Jakarta, berusia 23, baru tuntas kuliah jalur ekonomi, saat ini sedang menjalani profesi dibidang modelling dan dunia peragawati, tinggi 169 cm, berat 52 Kg yang langsing.
"Rara, kamu tinggal di mana? Esok saya ada pertemuan, jadi mesti istirahat" berniat saya tak menjajakan untuk mengantarkan ia, kendati saya ada kendaraan yang saya membawa sendiri.
"Saya di Sanur.." jawabannya. Wow, lumayan jauh juga.
Pada situasi normal, saya tak akan membebaskan seorang wanita untuk pulang sendiri manalagi malam/pagi hari seperti ini, tetapi waktu itu saya masih mau tunjukkan keacuhanku.
"Kamu dapat pulang sendiri gak, sebab hotelku dekat di sini"
"OK, tidak apa, banyak mobil carteran kok" jawabannya lumayan dongkol.
"Betul nih, atau saya antara saja ya" kataku, berencana buka front.
Barangkali ia juga kepalang gengsi sampai menjawab..
TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D
"Bali kan jauh makin aman diperbandingkan Jakarta, kalaupun saya didiamkan pulang sendiri di Jakarta, saya gak bakalan pengen tahu kamu kembali" jawabannya politis.
"OK dech, berhati-hati ya" saya dekatkan bibirku dan mengecup pipi kiri dan kanannya sekalian kupegang belakang telinganya, pada akhirnya kudaratkan kecupan enteng di bibirnya.
Automatis ia lantas membalasnya kecupan bibir itu.
"Esok jam 10 kita bertemu di sini kembali ya" bisikku di telinganya sekalian kuhembuskan napas hangat ke lubang telinganya. Dengan sedikit menggeliat, ia menjawab..
"Setuju" ucapnya oke. Pada akhirnya kami pulang tidak sama arah. Saya kembali lagi ke hotel sembari mengayalkan yang bakal terjadi besok malam.
Sehabis sepanjang hari cukup penat mengatur tugas dengan Bijaksana, saya kembali lagi ke hotel jam 4 sore. Masih lumayan waktu untuk rileks berenang di kolam renang hotel. Pertamina Cottage yaitu bangunan tua yang masih belum di-renov seperti sekarang, waktu ini suatu cottage yang telah berganti menjadi 2 kamar hotel, sementara itu dahulu masih berwujud satu kamar sama ukuran luas, maka amat nyaman tinggal disitu. Salah seseorang presiden Amerika pernah tinggal di satu diantaranya suite dari sana dengan kaca kebal peluru. Satu diantara eks Presiden Indonesia lantas miliki cottage pribadi yang kabarnya tidak dikontrakkan pada tamu lain.
Saya sempat tidur seputar 3 jam serta pada pukul 10:15 malam saya datang di S dan Rara udah duduk di bar. Nampak minumannya baru menyusut sedikit, tandanya jika ia baru tiba. Malam hari ini ia terlihat lebih elok serta anggun ketimbang tempo hari, memakai rok tipis terusan warna hitam rada span dengan belahan disamping kiri sampai tengah pahanya, potongan dan bahan roknya demikian rupa maka dari itu melekat ketat di badannya. Leher berupa V lebar yang cukup rendah, dilihat terang sejumlah buah dadanya yang montok. Rambutnya diikat ke atas, menunjukkan wujud lehernya yang level.
CERITA SEKS KENANGAN INDAH RARA BOHAY
"Sorry, saya telat ya.. Cukup capek sepanjang hari dengan Bijak mengurusin pekerjaan, jadi saya ketiduran, kamu udah lama?" tanyaku basa basi. Saya kecup pipi kiri kanannya.
"Tidak , cuman anyar 3 jam, barusan pernah bantuin bersihkan meja di sini", jawabannya dengan girang.
Saya tahu ia cuma menarik.
"Wah, rugi dech sang Bijak bila tamunya seluruh kaya kamu" jawabku.
"Bener-bener mengapa? Kebalik kembali, kalaupun tamu banyak yang kaya saya, dapat banyak cowok yang masuk kesini tahu.." tukasnya PD. Memanglah dalam hari Jumat itu, udah rada banyak tamu yang hadir serta banyak juga yang menyaksikan ke Rara.
"Tamu kaya kamu membuat rugi donk, periode 3 jam sekedar minum 1 teguk, tuch gelasnya masih penuh he he he" ujarku.
"Aah.. Kamu dapat saja, awas ya saya membalas kamu kelak" jawabannya sekalian tangannya coba mencubit hidungku.
Saya tangkap tangannya, lalu saya cium punggung tangannya, bibirku mencari jemari tengahnya, hingga sampai di ujung jemari, saya membuka mulutku lalu jarinya kumasukan ke mulutku sekalian saya hirup pelan-pelan. Rara menarik napas panjang kaget.
"Awas kamu ya, gak boleh buat saya horny di sini", katanya sembari tarik tangannya yang basah terkena liurku.
"Pengin temani saya makan tidak?, atau kamu nantikan di sini, saya makan dahulu" saya memikat ia.
"Kamu dapat serius gak sich, saat saya ditinggalkan di sini, kan kita janjian ini malam, jika saya ditinggalkan terus ada cowok lain merayuku bagaimana" sekalian merajuk ia memberikan komentar.
"Merayu itu hak mereka, ingin atau nggaknya terkait kamu, disamping itu, bagus donk ada yang memikat kamu, itu berarti cewekku laris, saya gak salah putuskan dan itu bukan jelas kembali karena ini malam minggu Non, 10 menit saya tinggal kamu, 10 cowok juga mengerubung di sini"
TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D
"Untung udah sadar kamu, yok kita makan, saya pun lapar nih" tuturnya sembari merengkuh lenganku keluar S.
Kami tuju warung Made, minum dan makan hingga sampai jam 12 malam. Saya telah cukup pusing biasanya minum.
"Kita lanjutkan mengobrol sembari minum di hotelku ya" uajrku pada akhirnya.
Langsung saya bayar bon tiada menanti jawaban serta saya dekap pundaknya sekalian jalan menuju mobil. Rara melingkarkan tangannya di pinggangku, ternyata Rara juga mengetahui jika itu yakni pengakuan, bukan pertanyaan.
BERSAMBUNG...